Minggu, 27 Maret 2016

Bukit Sabak, Sukabumi.



Bulan September lalu, saya dan beberapa teman lainnya melakukan perjalanan ke Bukit Sabak untuk pertama kalinya. Bukit Sabak terletak di daerah Cimangkok Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Kami berangkat dari basecamp setelah sholat maghrib. Lumayan jauh ternyata untuk sampai ke tempat pintu utama ke Bukit Sabak. Sebenarnya itu bukan pintu masuk tetapi merupakan tanda awal untuk berjalan kaki ke Bukit Sabak, tugu itu bernama Pusat Pendidikan Kepolisian Indonesia.

Pukul 19.30 WIB kami mulai berjalan menyusuri perkampungan yang sudah mulai sepi. Setelah beberapa lama berjalan kami beristirahat di warung untuk membeli kopi sambil ikut untuk melaksanakan sholat isya karena diatas tidak ada air.



Kami melakukan perjalanan malam hari, kebetulan saat itu sedang turun hujan tapi tidak mematahkan niat saya dan yang lainnya untuk melanjutkan perjalanan. Track nya memang cukup membuat kaki pegal. Dengan jalan turun dan naik yang mempunyai kemiringan sedikit ekstrim. 2,5 jam kemudian kami sampai di Bukit Pinus. Ya bukit yang penuh dengan pohon pinus. Sesampainya disana kami berjalan menuju lapang kosong tempat kami akan mendirikan tenda dan pada malam itu hanya kami yang berkemah disana. Tanpa basa-basi saya dan teman saya berbagi tugas untuk mendirikan tenda. Sebagian dari kami mengambil air ke danau kecil untuk memasak air karena kami butuh sesuatu yang hangat. Cuaca di bukit sabak sangat dingin di malam hari dan sebaliknya pada siang hari terasa panas sekali.
 
Tiba-tiba kami merasa kurang nyaman ketika motor berkeliling lapangan dengan menyemburkan debu ke arah kami. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke Bukit Pinus

Keadaan mulai tidak bersahabat, banyak motor yang membuat gaduh area bukit. Sampai ada orang yang iseng menuju Bukit Pinus untuk mengganggu kami yang sedang berkemah. Kami semua tetap bersikap dingin dan tidak mempedulikan keberadaan mereka. Mereka berfikir kami semua yang berkemah di Bukit Sabak adalah orang yang ingin mengotori Bukit Sabak itu. Justru mereka lah yang tidak bersahabat dengan alam Bukit Sabak.

Subuh kami bangun untuk melaksanakan sholat subuh kemudian kami mulai berjalan-jalan di sekitar. Pagi menjelang kami mulai menuju ke Bukit Pinus atas untuk melihat keadaan. Dan ternyata memang semua yang berkemah di Bukit Sabak berpindah ke Bukit Pinus untuk mencari aman.

Mereka yang berbuat gaduh semalam mulai bangun dan berteriak tidak karuan kepada kami yang di Bukit Pinus. Entahlah apa yang mereka inginkan. Ada yang berteriak menyuruh kami segera pergi, Setelah kami mulai turun, ternyata mereka adalah penduduk sekitar Bukit Sabak yang masih muda. Kenapa sebagian mereka bersikap tidak bersahabat kepada kami?

Tetapi, kami mulai tidak memperdulikan sikap mereka, kami nikmati pagi di Bukit Pinus dan di Bukit Sabak. Subahanallah indah sekali ciptaan-Mu Rabb. Dari sini kami dapat melihat panorama Gunung Gede Pangrango, hamparan pemandangan sawah dan pemukiman yang indah.








 
Begitulah cerita singkat saya dan teman-teman saya saat pergi ke bukit sabak. Semoga keindahan di bukit sabak ini tetap terjaga. Dan kelak anak cucu kita bisa merasakan keindahan panorama dari bukit sabak. Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar