Bulan
September lalu, saya
dan beberapa teman lainnya melakukan perjalanan ke Bukit Sabak untuk pertama kalinya. Bukit Sabak terletak di
daerah Cimangkok Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Kami berangkat dari basecamp setelah sholat
maghrib. Lumayan jauh ternyata untuk sampai ke tempat pintu utama ke Bukit
Sabak. Sebenarnya itu bukan pintu masuk tetapi merupakan tanda awal untuk
berjalan kaki ke Bukit Sabak, tugu itu bernama Pusat Pendidikan Kepolisian
Indonesia.
Pukul
19.30 WIB kami mulai berjalan menyusuri perkampungan yang sudah mulai sepi.
Setelah beberapa lama berjalan kami beristirahat di warung untuk membeli kopi
sambil ikut untuk melaksanakan sholat isya karena diatas tidak ada air.
Kami melakukan perjalanan malam
hari, kebetulan saat itu sedang turun hujan tapi tidak
mematahkan niat saya dan yang lainnya untuk melanjutkan perjalanan. Track nya memang cukup membuat kaki pegal.
Dengan jalan turun dan naik yang mempunyai kemiringan sedikit ekstrim. 2,5 jam
kemudian kami sampai di Bukit Pinus. Ya bukit yang penuh dengan pohon pinus. Sesampainya
disana kami berjalan
menuju lapang kosong tempat kami akan mendirikan tenda dan pada
malam itu hanya kami yang berkemah disana. Tanpa basa-basi saya dan teman saya
berbagi tugas untuk mendirikan tenda. Sebagian dari kami mengambil air ke danau
kecil untuk memasak air karena kami butuh sesuatu yang hangat. Cuaca di bukit
sabak sangat dingin di malam hari dan sebaliknya pada siang hari terasa panas
sekali.
Tiba-tiba kami merasa kurang nyaman ketika motor berkeliling lapangan dengan
menyemburkan debu ke arah kami. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke
Bukit Pinus.
Keadaan
mulai tidak bersahabat, banyak motor yang membuat gaduh area bukit. Sampai ada
orang yang iseng menuju Bukit Pinus untuk mengganggu kami yang sedang berkemah.
Kami semua tetap bersikap dingin dan tidak mempedulikan keberadaan mereka.
Mereka berfikir kami semua yang berkemah di Bukit Sabak adalah orang yang ingin
mengotori Bukit Sabak itu. Justru mereka lah yang tidak bersahabat dengan alam
Bukit Sabak.
Subuh
kami bangun untuk melaksanakan sholat subuh kemudian kami mulai berjalan-jalan
di sekitar. Pagi menjelang kami mulai menuju ke Bukit Pinus atas untuk melihat
keadaan. Dan ternyata memang semua yang berkemah di Bukit Sabak berpindah ke
Bukit Pinus untuk mencari aman.
Mereka
yang berbuat gaduh semalam mulai bangun dan berteriak tidak karuan kepada kami
yang di Bukit Pinus. Entahlah apa yang mereka inginkan. Ada yang berteriak
menyuruh kami segera pergi, Setelah kami mulai turun, ternyata mereka adalah
penduduk sekitar Bukit Sabak yang masih muda. Kenapa sebagian mereka bersikap
tidak bersahabat kepada kami?
Tetapi,
kami mulai tidak memperdulikan sikap mereka, kami nikmati pagi di Bukit Pinus
dan di Bukit Sabak. Subahanallah indah sekali ciptaan-Mu Rabb. Dari sini kami
dapat melihat panorama Gunung Gede Pangrango, hamparan pemandangan sawah dan
pemukiman yang indah.
Begitulah
cerita singkat saya dan teman-teman saya saat pergi ke bukit sabak. Semoga
keindahan di bukit sabak ini tetap terjaga. Dan kelak anak cucu kita bisa
merasakan keindahan panorama dari bukit sabak. Terimakasih