Minggu, 27 Maret 2016

Artikel tentang Futsal



Futsal dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.
Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pd 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.
Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park, California.
Peraturan
Luas lapangan
  1. Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25 m
  2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
  3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari masing-masing tiang gawang
  4. Titik penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
  5. Titik penalti kedua: 10 m dari titik tengah garis gawang
  6. Zona pergantian: daerah 5 m (5 m dari garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
  7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
  8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
Bola
  1. Ukuran: 4
  2. Keliling: 62-64 cm
  3. Berat: 0,4 - 0,44 kg
  4. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
  5. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu bahan tak berbahaya)
Jumlah pemain (per team)
  1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
  2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2 (tidak termasuk cedera)
  3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
  4. Jumlah wasit: 2
  5. Jumlah hakim garis: 0
  6. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
  7. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)
  8. Dan wasit pun tidak boleh menginjak arena lapangan , hanya boleh di luar garis lapangan saja , terkecuali jika ada pelanggaran-pelanggaran yang harus memasuki lapangan
Lama permainan
  1. Lama normal: 2x20 menit
  2. Lama istirahat: 10 menit
  3. Lama perpanjangan waktu: 2x5 menit (bila hasil masih imbang setelah 2x20 menit waktu normal)
  4. Ada adu penalti (maksimal 5 gol) jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai
  5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
  6. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit

Keindahan Alam Indonesia




Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan alam yang melimpah ruah dari Sabang hingga Marauke. Keindahan alam Indonesia memang dianggap tak ada yang mampu menandingi di negara manapun di dunia. Hampir semua pesona alam terdapat di Indonesia dari darat hingga laut. Maka dari itu tak heran jika banyak wisatawan asing yang rela datang jauh-jauh ke Indonesia untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Selain keindahan yang disajikan ternyata di dalam keindahan tersebut terdapat banyak hal tersembunyi yang jarang diketahui seperti flora dan fauna yang sangat eksotis. 

Alam Indonesia yang paling terkenal di mancanegara adalah keindahan pantainya yang terbentang dari barat hingga ke timur. Banyaknya pulau yang ada di Indonesia membuat kekayaan laut dan pantai semakin melimpah ruah. Selain pantai, keindahan dunia bawah laut juga menjadi buruan wisatawan untuk masuk kedalamnya dan ikut menikmati kehidupan bawah laut di Indonesia. Daerah yang memiliki keindahan pantai yang menakjubkan di Indonesia antaranya yang paling terkenal adalah Lampung, Bali dan Raja Ampat.

Selain keindahan pantai, Indonesia juga merupakan negara dengan hamparan hutan terbesar di Dunia. Oleh sebab itu Indonesia disebut sebagai paru-paru dunia karena 1/3 hutan di Dunia terdapat di Indonesia. Keindahan hutan di Indonesia memang tak perlu dipertanyakan lagi karena memang hijau hamparan pohon membuat mata seakan terhipnotis. Selain itu hewan dan tumbuhan endemik juga banyak yang menjadi buruan wisatawan yang hanya untuk berfoto untuk mengabadikan momen tersebut. 

Kerusakan Lingkungan



Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan sebenarnya sudah banyak terjadi di hampir seluruh wilayah yang ada didunia, dan itu semua karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab atas ulah ulahnya. Kerusakan lingkungan juga biasanya di sebabkan oleh tidak adanya lagi perawatan dan kepedulian para warga terhadap lingkungan tersebut. Namun walaupun kita juga tahu kalau lingkungan kita sudah rusak , tetapi kita juga masih saja tidak memperdulikan lingkungan .

Setelah itu dari kerusakan lingkungan kita juga bisa merasakan hal hal yang tidak kita inginkan , namun kita malah tidak menghindari hal - hal yang tidak di inginkan itu , mengapa ? itu semua karena manusia itu mempunyai sifat egois yang sudah terlalu tinggi . Tetapi memang di dunia ini masih ada beberapa manusia yang masih peduli pada lingkungan tetapi tidak melebihi dari 50 % manusia yang ada didunia . Contohnya : Disekolah mungkin hanya ada 10 siswa dari beratus ratus siswa yang peduli pada lingkungan , atau mungkin tidak ada sama sekali.

Itu semua terjadi sebab polusi yang berlebihan , tidak ada penghijauan , penebangan hutan secara liar , buang sampah secara sembarangan yang tidak mau bertanggung jawab . Seandainya semua manusia di dunia ini mempunyai rasa tanggung jawab seperti saya , mungkin saja saat ini semua lingkungan akan terjaga rapih dan bersih.

Selain itu banyak akibat akibat yang akan kita dapatkan ketika kita merusak lingkungan misalnya , polusi udara dimana mana yang membuat kita sesak bernafas , selanjutnya penebangan pohon secara liar yang membuat tidak ada tempat penyerapan air , dan yang semoga semua manusia lakukan adalah untuk penghematan energi . Apabila kita peduli pada lingkungan marilah kita lakukan penjagaan terhadap lingkungan agar terlihat rapih dan bersih seperti dahulu seperti dahulu yang bersih dan rapih.

Dan kesimpulan dari tulisan saya ini , saya ingin agar semua orang bisa berlaku untuk menjaga lingkungan apapun halangannnya , semampunya lah untuk menjaga lingkungan , karena ini adalah lingkungan kita semua juga kan .

Bukit Sabak, Sukabumi.



Bulan September lalu, saya dan beberapa teman lainnya melakukan perjalanan ke Bukit Sabak untuk pertama kalinya. Bukit Sabak terletak di daerah Cimangkok Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Kami berangkat dari basecamp setelah sholat maghrib. Lumayan jauh ternyata untuk sampai ke tempat pintu utama ke Bukit Sabak. Sebenarnya itu bukan pintu masuk tetapi merupakan tanda awal untuk berjalan kaki ke Bukit Sabak, tugu itu bernama Pusat Pendidikan Kepolisian Indonesia.

Pukul 19.30 WIB kami mulai berjalan menyusuri perkampungan yang sudah mulai sepi. Setelah beberapa lama berjalan kami beristirahat di warung untuk membeli kopi sambil ikut untuk melaksanakan sholat isya karena diatas tidak ada air.



Kami melakukan perjalanan malam hari, kebetulan saat itu sedang turun hujan tapi tidak mematahkan niat saya dan yang lainnya untuk melanjutkan perjalanan. Track nya memang cukup membuat kaki pegal. Dengan jalan turun dan naik yang mempunyai kemiringan sedikit ekstrim. 2,5 jam kemudian kami sampai di Bukit Pinus. Ya bukit yang penuh dengan pohon pinus. Sesampainya disana kami berjalan menuju lapang kosong tempat kami akan mendirikan tenda dan pada malam itu hanya kami yang berkemah disana. Tanpa basa-basi saya dan teman saya berbagi tugas untuk mendirikan tenda. Sebagian dari kami mengambil air ke danau kecil untuk memasak air karena kami butuh sesuatu yang hangat. Cuaca di bukit sabak sangat dingin di malam hari dan sebaliknya pada siang hari terasa panas sekali.
 
Tiba-tiba kami merasa kurang nyaman ketika motor berkeliling lapangan dengan menyemburkan debu ke arah kami. Sampai akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke Bukit Pinus

Keadaan mulai tidak bersahabat, banyak motor yang membuat gaduh area bukit. Sampai ada orang yang iseng menuju Bukit Pinus untuk mengganggu kami yang sedang berkemah. Kami semua tetap bersikap dingin dan tidak mempedulikan keberadaan mereka. Mereka berfikir kami semua yang berkemah di Bukit Sabak adalah orang yang ingin mengotori Bukit Sabak itu. Justru mereka lah yang tidak bersahabat dengan alam Bukit Sabak.

Subuh kami bangun untuk melaksanakan sholat subuh kemudian kami mulai berjalan-jalan di sekitar. Pagi menjelang kami mulai menuju ke Bukit Pinus atas untuk melihat keadaan. Dan ternyata memang semua yang berkemah di Bukit Sabak berpindah ke Bukit Pinus untuk mencari aman.

Mereka yang berbuat gaduh semalam mulai bangun dan berteriak tidak karuan kepada kami yang di Bukit Pinus. Entahlah apa yang mereka inginkan. Ada yang berteriak menyuruh kami segera pergi, Setelah kami mulai turun, ternyata mereka adalah penduduk sekitar Bukit Sabak yang masih muda. Kenapa sebagian mereka bersikap tidak bersahabat kepada kami?

Tetapi, kami mulai tidak memperdulikan sikap mereka, kami nikmati pagi di Bukit Pinus dan di Bukit Sabak. Subahanallah indah sekali ciptaan-Mu Rabb. Dari sini kami dapat melihat panorama Gunung Gede Pangrango, hamparan pemandangan sawah dan pemukiman yang indah.








 
Begitulah cerita singkat saya dan teman-teman saya saat pergi ke bukit sabak. Semoga keindahan di bukit sabak ini tetap terjaga. Dan kelak anak cucu kita bisa merasakan keindahan panorama dari bukit sabak. Terimakasih